Mengenalkan Internet


Sebagai generasi yang aktif menggunakan internet, smartphone, laptop, dan teknologi terkini lainnya, tentu kita merasa lebih mudah dalam berkomunikasi dan mengembangkan diri. Semua tampak mudah dan dunia serasa dalam genggaman seperti jargon salah satu perusahaan telekomunikasi. Namun, ketika kita sedang bersyukur dengan kondisi tersebut, tiba-tiba terdengar suara “eh, cara beli lightstick gini di internet gimana sih? Terus nanti bayarnya gimana?”
Dor! Ternyata, dalam satu linimasa bumi yang sama, kemampuan beradaptasi dengan teknologi setiap manusia bisa sangat berbeda. Di antara kita mungkin ada yang sangat baik dalam menggunakan internet hingga mampu mendulang keuntungan dari penggunaan internet. Ada juga yang mampu menggunakan media sosial, aplikasi chat, serta toko online namun pengetahuan penggunaan internetnya hanya sebatas belanja dan berinteraksi sosial saja bahkan menganggap segala informasi yang valid hanya ada di media sosial. Bahkan ada juga yang sama sekali belum mengenal internet seperti orang-orang yang (mohon maaf) kurang mampu, lansia, atau adik kita yang masih balita.
Sebagai manusia yang baik, pasti kita ingin mengenalkan kemudahan yang kita rasakan dari penggunaan internet ini kepada mereka yang kurang beruntung. Pertanyaannya, bagaimana cara mengenalkan teknologi ini agar mereka mampu memahaminya dengan mudah dan dapat berdikari tanpa bertanya pada kita lagi ?

Analisis

Pertama, kita perlu melakukan analisis terlebih dahulu terhadap kondisi mereka. Di tahap ini, kita mengamati sudah sejauh mana mereka mengenal internet dan sebaik apa kemampuannya dalam menggunakan internet. Menurut saya, mereka yang kurang beruntung ini cenderung memiliki kriteria seperti berikut:
  • Tak memiliki seseorang untuk ditanyai seputar teknologi,
  • Tak memiliki perangkat atau tak mampu mengakses teknologi yang ingin dipelajari,
  • Kemampuan bahasa Inggris rata-rata atau bahkan kurang.
Khusus untuk kriteria ketiga sebetulnya tidak terlalu esensial kecuali mereka ingin mempelajari teknologi yang lebih canggih atau ingin menggunakan teknologi lebih dari sekadar fitur standar.

Pengadaan Sumber Daya dan Pengenalan

Bahasanya berat ya, tapi sebetulnya tahap ini adalah tahap yang sederhana yaitu memberikan dan memastikan sumber daya yang dibutuhkan mereka untuk mengakses internet. Contoh dari tahap ini yaitu menyarankan dan menemani membeli kuota internet, membelikan smartphone bagi orangtua, dan sebagainya. Tentu ketika pengadaan tersebut, kita juga harus sembari mengenalkan cara-cara mengadakan dan menggunakan sumber daya tersebut. Misalnya, jika kita membelikan smartphone untuk orangtua, tentu kita juga perlu mengenalkan cara menyalakan/mematikan perangkat, membuka kunci layar, mengisi ulang baterai, dan sebagainya. Ingat, hanya pengoperasian dasar, karena penggunaan aplikasi dan internetnya akan dibahas pada tahap selanjutnya.

Tutorial Mesin Pencari

Setelah sumber daya dipastikan terpenuhi dan mereka mampu menggunakan perangkat untuk mengakses internet, kini saatnya mereka mendapatkan ilmu-ilmu yang dibutuhkan untuk mengakses internet secara keseluruhan. Namun, ada sesuatu yang harus dikenalkan pertama kali pada mereka, yaitu mesin pencari.
Tahap pengenalan mesin pencari ini bisa dibagi lagi menjadi 2 bagian, yaitu cara mencari informasi yang diinginkan dan cara memilah informasi yang tepat agar terhindar dari hal-hal buruk seperti hoax, terinfeksi virus, dan lain sebagainya. Kurang lebih, langkah-langkahnya adalah seperti berikut:
  • Bantu mereka untuk dapat mengakses mesin pencari dari perangkat mereka.
  • Beritahu kata kunci yang tepat untuk mencari sesuatu berdasarkan ketertarikan mereka. Sebagai contoh, jika mereka suka memasak olahan udang, beritahu kata kunci “Resep olahan udang”. Cara detail dan penerapannya silakan elaborasi sendiri.
  • Tunjukkan perbedaan situs hasil pencarian. Bandingkan antara hasil pencarian yang sesuai dengan iklan atau situs yang kurang sesuai. Misal, hasil pencarian yang terdapat tanda “Ads” dan semacamnya adalah iklan sehingga tidak perlu dipilih.

Pembiasaan

Jika mereka sudah mampu mencari dan membedakan hasil dari mesin pencari, tahap selanjutnya adalah membuat mereka terbiasa. Setelah kita bantu untuk pertama kali, mereka tentu akan bertanya lagi karena mereka pasti akan menemui suatu kendala dalam menggunakan teknologi yang baru mereka kenal itu. Nah, kita tak perlu memberikan tutorial lagi karena kita sudah memberitahu mereka cara menggunakan mesin pencari. Kita hanya perlu memberikan petunjuk agar mereka dapat mencari solusi dari masalah mereka menggunakan mesin pencari itu sendiri. Misalnya, “coba cari di Google dulu, ketik aja kata kuncinya, nanti kalau masih bingung dibantu deh”. Intinya, pada tahap ini, kita hanya perlu membuat mereka agar terbiasa menggunakan teknologi mesin pencari untuk menyelesaikan masalah mereka sendiri.
Tahap mengenalkan internet sebetulnya sudah cukup hingga tahap pembiasaan karena ketika seseorang sudah mampu menggunakan mesin pencari dengan baik, mereka akan dengan mudah belajar menggunakan apapun tanpa bantuan orang lain. Namun, agar mereka dapat menjadi netizen yang baik, terdapat beberapa hal yang perlu diberikan sebagai bekal bagi mereka diantaranya adalah pengenalan informasi palsu, batasan privasi, penggunaan email, penggunaan media sosial dan aplikasi chat, serta penggunaan aplikasi-aplikasi lainnya.

Pengenalan Informasi Palsu

Mereka yang baru mengenal teknologi sangat rentan menjadi korban dan bahkan dapat menjadi pelaku penyebar hoax sekaligus karena ketidakmampuan mereka memilah informasi asli dan palsu. Maka dari itu, bantu mereka dengan memberitahu ciri-ciri informasi yang mengandung fakta dan informasi yang mengandung hoax. Sebagai contoh, kita bisa meminta mereka untuk selalu memeriksa kebenaran informasi dengan menggunakan mesin pencari. Tunjukkan bahwa hasil pencarian yang benar adalah yang berasal dari situs-situs terkenal, bukan dari situs yang memiliki subdomain blogspot, wordpress, atau domain gratisan seperti blablabla.cf dan sebagainya. Bila perlu, berikan saran agar tidak mudah menyebarkan informasi dan selalu memeriksa terlebih dahulu kebenarannya di internet.

Batasan Privasi

Jelaskan pada mereka tentang hal-hal yang tidak boleh ditampilkan secara eksplisit di internet seperti alamat rumah, nomor rekening, nomor KTP, nama ibu kandung, lokasi saat ini, biodata anak, dan lain sebagainya. Jelaskan juga akibat fatal dari kebocoran privasi tersebut menggunakan studi kasus yang mudah dipahami. Kita bisa memberikan contoh apabila foto dan nomor KTP kita tersebar di internet, maka itu bisa dimanfaatkan orang lain untuk melakukan kejahatan atas nama kita.

Penggunaan Email

Jelaskan pada mereka bahwa untuk mengakses berbagai macam aplikasi di internet, kita memerlukan tanda pengenal yang bertindak seperti nomor telepon. Jelaskan bahwa email berfungsi sebagai syarat untuk dapat mengakses aplikasi chat dan media sosial untuk berkomunikasi dengan teman-teman lainnya. Selain sebagai syarat pendaftaran akun, beritahu juga mengenai fungsi utama email sebagai sarana komunikasi formal melalui internet. Jangan lupa untuk memberitahu juga cara membuat email baru, mengganti password, dsb. Tekankan bahwa password yang digunakan harus mudah diingat oleh mereka namun tidak mudah ditebak orang lain.

Aplikasi chat, media sosial, dan lainnya

Setelah mereka memiliki email, memahami cara mengidentifikasi berita hoax, memahami informasi apa saja yang tidak boleh disebarkan melalui internet, dan tentunya memahami cara menggunakan perangkatnya, sudah saatnya mereka diperkenalkan dengan aplikasi chat, media sosial, dan aplikasi-aplikasi lainnya. Perkenalkan aplikasi dan media sosial yang memiliki pengguna cukup banyak di lingkungan sekitar. Jelaskan cara membuat akun pada platform-platform tersebut dengan tetap memberi isyarat bahwa apabila menemui kesulitan dapat menggunakan mesin pencari untuk menemukan solusinya. Tekankan lagi bahwa password yang digunakan harus mudah diingat oleh mereka namun tidak mudah ditebak oleh orang lain. Ingatkan juga tentang hal-hal apa saja yang tidak boleh disebar melalui media sosial dan aplikasi chat seperti data pribadi, pornografi, SARA, dsb.

Awasi dan dampingi

Sekarang mereka sudah mampu menggunakan internet dan berkomunikasi dengan teman-temannya secara daring. Namun,sesekali kita perlu menanyakan kembali apakah mereka masih membutuhkan bantuan atau tidak. Kita juga perlu mendampingi mereka secara tidak langsung agar mereka dapat belajar secara mandiri melalui Google tanpa harus terkecoh dengan berita-berita palsu dan iklan.
Sekadar catatan, tahap yang wajib dilakukan adalah tahap analisis untuk menentukan sudah sejauh mana mereka mengenal dan memahami cara menggunakan internet yang baik dan benar. Selanjutnya, yang kita perlu lakukan adalah memberikan pengetahuan yang sesuai dengan kondisi mereka berdasarkan tahapan-tahapan di atas. Kita juga bisa memberi saran kepada mereka untuk belajar bahasa Inggris melalui internet agar mereka dapat mengakses informasi yang lebih banyak lagi, paling tidak mereka mampu mengenal istilah-istilah umum teknologi yang berbahasa inggris seperti “Delete”, “Remove”, “Publish”, “Settings”, dan sebagainya. Yuk kita bantu saudara-saudara kita yang memerlukan bantuan untuk mengenal internet karena pengetahuan adalah hak bagi setiap manusia.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.